Penanganan
Penyakit pada Ikan Lele sebenarnya adalah penyakit yang sangat
berbahaya terhadap keberlangsungan budidaya ikan lele. Baik Budidaya di
kolam tanah maupun budidaya lele di kolam terpal. Dan apabila
pembudidaya ikan lele dapat mengerti tentang bagaimana menangani dan
mengobati nya sendiri maka Penanganan Penyakit pada ikan lele terasa
lebih gampang penanganannya dan lebih murah dalam modalnya.
Penanganan Penyakit Pada Ikan Lele | Budidaya Ikan Lele
Cara membuat obat alami/tradisional.
a. Ekstrak.
Ekstrak
adalah obat alami dalam bentuk kering, kental atau cair yang dibuat
dengan cara mengambil sari simplisia (bahan obat ) menurut cara yang
cocok tanpa pengaruh cahaya matahari langsung. Wadah untuk menyari,
merendam atau merebus simplisia bisa berupa panci stainlees atau toples
kaca dan pengaduk dari kayu. Sedangkan simplisia yang digunakan berupa
daun, buah, batang maupun rempang yang masih segar atau simplisia yang
telah dikeringkan dan telah diawetkan sebelumnya.
Salah
satu cara ekstraksi yang biasa dilakukan adalah dengan cara memasak air
sampai mendidih, kemudian simplisia direbus selama sekitar 30 menit.
Selanjutnya bahan rebusan tersebut disaring dengan kain atau kawat kasa.
Setelah itu air rebusan di panaskan lagi sampai mengental, dan
didinginkan.
Ekstrak
ini merupakan bahan dasar untuk pembuatan obat dalam bentuk serbuk atau
dalam bentuk salep/krim atau dapat juga digunakan langsung untuk
pengobatan dengan cara perendaman, pemandian maupun pengusapan/oles
dengan cara mencampur dengan air bersih sesuai dosis yang dianjurkan.
b. Obat serbuk
Obat
serbuk dibuat dengan cara mencampur ekstrak kental dengan saccarum
lactis ( gula susu), sedikit demi sedikit sampai terbentuk adonan yang
dapat dibentuk lempengan. Selanjutnya lempengan tersebut di jemur sampai
kering lalu digiling dan hasil gilingannya disaring dengan kawat kasa
sehingga didapatkan serbuk halus yang berukuran seragam.
Obat serbuk ini dapat digunakan untuk pengobatan dengan cara perendaman, pemandian, pengolesan dan pengobatan melalui pakan.
c. Obat oles ( krim/ Lulur )
Obat
oles biasanya berupa salep yang merupakan campuran minyak tumbuhan
dengan bahan-bahan yang telah berbentuk ekstrak. Minyak tumbuhan yang
digunakan untuk mencampur adalah minyak kelapa atau minyak zaitun
dicampur bahan pengemulsi(emulgator) seperti gom arab, acacia dan
tragacanth. Pembuatannya dilakukan dengan cara mencampur, minyak, ektrak
kental dan emulgator dengan perbandingan 2 : four : 1 diaduk dengan
cepat hingga menjadi bentuk krim emulsi. Pembuatan obat oles ini tidak
boleh dipanaskan karena dapat memisahkan minyak dan air yang telah
bercampur. Krim atau lulur ini dapat digunakan untuk pengobatan luka
atau borok yang terinfeksi bakteri atau parasit. Dengan cara dioleskan
tepat pada bagian yang luka.
d. Ramuan
Ramuan
adalah campuran berbagai macam bahan obat-obatan segar atau yang telah
diawetkan untuk mengobati penyakit tertentu, sehingga perbandingan
jumlah bahannya disesuaikan dengan kebutuhan kandungan bahan kimia dalam
bahan yang akan digunakan. Cara pembuatanya, semua bahan dirajang
kecil-kecil kemudian direbus hingga air rebusan tersisa separuhnya. Air
rebusan tersebut selanjutnya digunakan untuk pengobatan.
OBAT KIMIA
Obat-obatan
kimia yang lazim digunakan dalam pengobatan penyakit ikan banyak sekali
jenisnya. Ada yang berbentuk serbuk ada pula yang berbentuk cairan.
Semuanya merupakan bahan kimia. Berdasarkan sifatnya jenis-jenis obat
obatan tersebut dapat dikelompkan menjadi obat anti biotik, desinfektan
, insektisida obat oles dan obat obat lain.
a. Obat serbuk
Umumnya
obat antibiotik digunakan untuk penyakit bakterial yang diaflikasikan
dengan cara perendaman, penyuntikan maupun pengobatan melalui pakan.
Contoh obat antibiotik adalah Tetrasiklin. Kemisitin, oksitetracyclin
hcl, streptomisin, sulfamerizin sulfanomid.
b. Obat oles
Obat
oles yaitu obat- obatan yangdigunakan manusia terutama untuk mengobati
luka luka. Obat ini berbentuk cairan, penggunaannya dalam pengobatan
ikan harus diencerkan dahulu hinga sepuluh kali. Cara penggunaannya
dioleskan dengan bantuan kapas tepat pada luka ditubuh ikan yang
terinfeksi penyakit bakterial atau parasit lainnya yang bisa menyebabkan
luka atau borok pada tubuh ikan. Contohnya adalah obat merah ( jodium
tinktur, mercurochrome ) kecuali itu ada lagi bedak communicate yang
penggunaannya juga dioleskan, terutama untuk melepaskan jenis
ektoparasites seperti argulus sp, yang menempel ketat pada tubuh ikan.
c. Obat- obat lain
Justru
obat- obatan inilah yang paling sering dimanfaatkan dalam pengobatan
lele dumbo, sebagian besar berbentuk serbuk, bersifat racun, dan
harganya relatif mahal. Obat ini mudah diperoleh ditoko- toko kimia atau
di afotik. Obat – obat dimaksud yang sudah dikenal luas adalah malchyt
green, methyline blue, cooper sulfat, PK, rivanol, bromex, formalin, Hcl
quinine, Chinine trifaplafin, garam amonia dan kalium bikromat.
JENIS PENYAKIT LELE DUMBO
Bila
dilihat berdasarkan biotaksonominya, parasit penyebab penyakit pada
lele dumbo, digolongkan dalam dua golongan yaitu zoo-parasites dan
Phytoparasites.
Zoo parasites.
Parasit yang secara biotaksonomi tergolong dalam dunia hewan ( animal country) diantaranya sebagai berikut.
Cyclochaeta
atau lebih dikenal dengan Trichodina, berkembang biak dengan cara
membelah diri dan selama hidupnya berada pada tubuh ikan. Bagian
bawahnya terdapat mulut yang dilingkari suatu alat dari zat kitin
berjumlah 20 – 30 buah, berfungsi sebagai alat untuk menempel pada tubuh
atau insang, sekaligus sebagai alat pengisap. Parasit ini sering
menempel pada lele yang telah terjangkit parasit lain. Bagian badan yang
diserang menjadi pucat, terkadang disertai dengan pendarahan. Bagian
tubuh yang terinfeksi banyak mengeluarkan lendir
Siklus hidup
Berdasrkan
siklus hidupnya ,cyclochaeta termasuk parasit onligat yaitu selama
hidupnya berfungsi penuh sebagai parasit dan tidak pernah melepaskan
diri dari inangnya ( ikan ) sehingga parasit ini tidak bisa hidup tanpa
ikan. Penularannya akan terjadi apabila ada kontak langsung antara ikan
yang terjangkit dengan ikan sehat
Gejala infeksi
Tubuh
lele dumbo bagian luar yang terkena infeksi menjadi pucat, banyak
mengeluarkan lendir, serta kemerah merahan karena terjadi pendarahan.
Warna tubuh pucat dan tingkah laku tidak normal ( ikan menjadi lemah
terjadi penurunan berat tubuh, terjadi iritasi pada kulit )
Pencegahan
: Memelihara kondisi lingkungan, Kolam didesinfekstan sebelum
penebaran ikan. Kalau memungkinkan, copepoda harus dihambat agar tidak
masuk kekolam. Populasi lele dumbo dijaga serendah mungkin, makanan
harus tersedia dalam jumlah dan mutu yang cukup
Bintik Putih (white spot)
Parasit
ini sering dijumpai pada lele dumbo dan terlihat seperti bintik- bintik
putih sehingga disebut penyakit bintik putih ( White spot). Parasit
tersebut menyerang lele dumbo secara berkelompok membentuk koloni yang
bersarang pada lapisan lendir kulit, sirip hingga lapisan insang.
Parasit
yang dapat menyebabkan pendarahan ini termasuk protozoa yang sangat
ganas, sesuai namanya ichtioptirius berarti penghancur ikan, yang mampu
berkembang biak dalam waktu yang sangat singkat.
Siklus hidup
Didaerah
tropis siklus hidup nya lebih pendek dari pada didaerah sub tropis (
sedang) . Metabolismenya sangat cepat pada suhu yang hangat sehingga
perkembang biakannya pun pesat sekali. Penyakit
Bintik
putih agak sulit diberantas karena pada tahap parasiter hidup
terbungkus selaput sel lendir ikan. Larutan obat tidak akan meresap
mengenai parasit tanpa merusak selaput lendir ikan. Namun demikian cara
memutuskan siklus hidupnya, parsit ini dapat diberantas secara efektif.
Siklus hidup Ichtyoptihirius multifilis dibagi menjadi empat fase yaitu :
1. Fase parasiter , ketika hidup pada ikan
2. Fase pra kista : Setelah dewasa dan melepaskan diri dari tubuh ikan, tetapia belum membentuk kista
3. Fase kista : Selama terjadi proses membelah diri, terbungkus dinding lendir melekat padaa suatu bendda didalam air.
4. Fase paskakista : Berupa benih- benih parasit yang baru keluar dari kista.
Pada fase parasiter parasit ini melekat padad tubuh ikan selama
lebih kurang eight hari, setelah itu melepaskan diri dan hidup bersifat
planktonis ( melayang-layang) didalam air untuk beberapa saat lamanya. (
fase prakista). Saat itulah kesempatan paling tepat untuk mengobati
lele yang sakit sekaligus membunuh parasit. Kesempatan kedua terjadi
pada saat parasit baru keluar dari kista dan masih berupa benih parasit (
fase paskakista)
Gejala Infeksi
Bagian
tubuh lele dumbo yang menjadi sasarannya adalah sel- sel pigmen, sel-
sel darah, dan sel- sel lendir. Bila yang diserang bagian kepala,
terutama permukaan insang, lele dumbo biasanya megap- megap seperti
sesak nafas, lama kelamaan mati. Serangan yang ringan pada selaput
lendir mengakibatkan lele gatal- gatal, jika serangan
menghebat
tak jarang terjadi pendarahan. Sering juga terjadi lele dumbo yang
diserang penyakit bintik putih banyak mengeluarkan lendir, tubuhnya
pucat, serta pertumbuhannya lambat.Terjadi iritasi, lele menggosok
gosokan tubuhnya ketepi kolam. Pada lele dumbo yang terinfeksi lebih
lanjut, akan terlihat meloncat loncat kepermukaan air dan megap megap
untuk mengambil udara, nafsu makan berkurang, terjadi perubahan warna,
geraka nmenjadi lamban dan tidak responsip terhadap rangsangan.
Penyakit bakteri
Aeromonas ( Bercak merah)
Bakteri
Aeromonas termasuk patogen terhadap ikan. Dari genus aeromonas terdapat
three spesies yaitu Aeromonas punctata, Aeromonas Hydrophilla dan
Aeromonas liquifaciens.
29
Terlepas
dari adanya perbedaan dalam hal klasifikasi, yang jelas bakteri
terdapat di dalam tanah maupun didalam alat pencernaan ikan. Habitatnya
adalah air tawar terutama yang mengandung kadar bahan organik tinggi.
Khusus bakteri Aeromonas hydrophilla biasanya merupakan
penyerang kedua setelah terinfeksi parasit lain ataujika ikan menderita strain.
Gejala Infeksi
Ikan
lele yang terserang bakteri Aeromonas warna tubuhnya berubah menjadi
gelap, kulitnya kesat karena kehilangan banyak lendir diikuti pendarahan
dan luka/borok. Selain itu ikan berenang sangat lemah , napasnya megap-
megap,sering timbul atau menggantung dipermukaan air. Bila menyerang
organ dalam biasanya ginjal dan limpanya bengkak atau terkadang terjadi
pendarahan
Faktor
penunjang : Kualitas air buruk, terutama bila bahan organik tinggi
karena perubahan musim. Temperatur air berfluktuasi tinggi antara siang
dan malam serta kadar oksigen sangat rendah.
Pencegahan
- Sanitasi air dan wadah/kolam.
- Desinfeksi peralatan
- Karantina ikan yang baru
Phyto-parasites
Phyto-
parasites adalah parasit yang secara biotaksonomi tergolong dalam dunia
tanaman ( plant country ). Dari golongan phyto parasites terdapat dua
genus jamur ( fungi) yang paling dikenal didunia perikanan yaitu jamur
achliya dan saprolegnia.
Kedu
parasit ini memiliki bentuk yang hampir sama yaitu menyerupai benang-
benang halus. Jamur achliya dan saprolegnia cukup berbahaya bagi benih
dan telur ikan. Ikan dewasa yang badannya mengalami luka fisik juga akan
mudah menjadi mangsa parasit ini.
Siklus hidup
Meskipun
siklus jamur ini belum diketahui secara pasti, tetapi wabah achliya dan
saprolegnia umumnya terjadi pada kondisi lingkungan yang banyak
mengandung bahan organik terutama bila sedang terjadi proses pembusukan.
Dalam keadaan suhu relatif rendah, serangannya juga bisa menghebat.
Ikan yang tubuhnya lemah atau menderita luka akibat terkena serangan
parasit lain akan cepat dijangkiti jamur ini sebagai infeksi kedua.
Gejala infeksi
Ciri
khas akibat serangan jamur pada badan lele dumbo terdapat benang –
benang halus berwarna putih seperti kapas. Kalau tidak segera ditangani
lama kelamaan lele dumbo menjadi kurus dan akhirnya mati karena jamur
mampu menerobos kulit bagian dalam terus masuk keotot daging bahkan
sampai ketulang. Sasaran penyakit jamur bukan saja benih atau ikan
dewasa tetapi telur pun sangat mudah terinfeksi.
Penyerangan terjadi
terutama pada lele yang sebelumnya sudah terjangkit parasit lain atau
mengalami luka fisik sehingga penyerangan jamur ini merupakan infeksi
kedua. Mewabahnya penyakit ini sering terjadi pada kondisi lingkungan
yang banyak mengandung bahan-bahan organik dan sedang terjadi
pembusukan. Serangannya sangat menghebat bila terjadi penurunan suhu
air. Semoga dalam kesempatan ini artikel ini bisa membantu para petani
dan pembudidaya lele dan untuk komunitas penyuluh silahkan untuk
mengunjungi blog penyuluh perikanan ini.